Jumat, 29 Februari 2008

Akal Hayulani.....?



Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Muhammad Husein Tabatabai yang berjudul Nihayatul Hikmah disebutkan beberapa tingkatan akal yang salah satunya adalah "Hayulani", berasal dari bahasa yunani "hyle" yang berarti materi primer. "Akal Hayulani" adalah akal yang belum terdapat materi apapun dia berupa potensi belum aktual...

Wallahu A'lam bi al-Sawab


Minggu, 24 Februari 2008

era serba spesial dan profesional

“Saya adalah doctor agus, ahli burung kenari betina,” demikian dalam abad spesialisasi ini seorang memperkenalkan diri. Jadi tidak lagi ahli zoology, atau ahli burung, bukan juga ahli kenari, melainkan kenari betina.
“Ceritakan, Dok, bagaimana membedakan burung kenari betina dan burung kenari jantan!”.
“Burung kenari jantan makan cacing betina sedangkan burung kenari betina makan cacing jantan…”
“Bagaimana membedakan cacing jantan dengan cacing betina?”
“Wah, itu diluar profesi dan keahlian saya. Saudara harus bertanya kepada seorang ahli cacing.”

Selasa, 19 Februari 2008

Pendidikan Agama...Perlukah?

Setelah kita mempelajari apa itu agama, maka kita harus tahu bahwa manusia diciptakan oleh Allah telah memiliki potensi agama, semenjak dia ada di alam ide manusia telah diberikan pengetahuan oleh Allah. Dalam istilah al-Qur'an mungkin kita kenal dengan rahim jamaknya arham. rahim bisa kita artikan sebagai alam kasih sayang Allah yang diberikan Allah kepada manusia yang akan menjadi manusia material yang dulunya ia berupa potensi spirit atau ruh. konsekuensinya maka manusia wajib diingatkan kembali kepada alam yang dulu dia pernah berkenalan dengan Allah, disinilah perlunya pendidikan agama yaitu mengarahkan kembali potensi manusia kepada Penciptanya.

Pendidikan agama secara tidak langsung adalah pendidikan yang berupaya menciptakan manusia sejati artinya manusia yang terdiri dari potensi jasmani dan rohani. Mungkin pendidikan jasmani yang bisa dilihat dan dirasionalisasikan akan tetapi pendidikan rohani adalah pendidikan yang tidak terlihat atau dalam bahasa kita adalah pendidikan yang tidak rasional, karenanya ada ritual-ritual yang diciptakan manusia untuk mengaktualkan potensi ruhaninya....

Wallahu A'lam bi al-Sawab

Minggu, 10 Februari 2008

Agama...apakah itu?


Agama telah menjadi pusat perdebatan bagi manusia yang hidup di dunia. Kita mungkin banyak mengetahui agama dari berbagai fenomena masyarakat yang diaktualkan dalam berbagai perilaku yang mungkin dari kaca mata rasional tidak wajar. Kita lihat saja bagaimana sebuah komunitas masyarakat yang menjalankan ritual-ritual seperti sholat, haji, atau ritual yang lainnya yang mungkin menjadi kebiasaan seseorang yang disebut sebagai nabi atau rasul bagi masyarakat setempat seperti kebiasaan Rasulullah SAW memberikan makanan berupa kurma yang telah dikunyah kepada seorang bayi yang baru saja dilahirkan dan belum disusui oleh ibunya (tahnik). Anjuran ini sangat bertentangan dengan logika medis yang malah melarang melakukan hal tersebut (tahnik) karena sangat tidak baik untuk pencernaan seorang bayi yang baru saja dilahirkan.
Nah, inilah yang disebut sebagai sebuah sistem kepercayaan bagi masyarakat yang kemudian masuk dalam kategori dari definisi agama yang didalamnya ada sebuah sistem kepercayaan kepada Tuhan yang diperoleh manusia sejak dia dilahirkan atau bahkan sebelum dilahirkan di dunia ini.
Wallahu A'lam bi al-Sawab